5 Kesalahan Brand Terkenal Dunia

Perluasan brand adalah strategi yang dipakai beberapa perusahaan untuk membuat ledakan baru dengan masuk ke ranah pasar yang baru. Cara ini digunakan untuk mencoba kesuksesan lain di pasar yang berbeda. Misalnya, ketika Virgin sukses mendirikan bisnis rekamannya, mereka mengangkat brand mereka ke ranah lainnya di bawah bayangan desain logo mereka yang sudah terkena sebelumnya.Tapi tidak semua brand mampu masuk ke semua industri. Misalnya, apa yang Anda rasakan ketika logo Marcedes Benz dipakai untuk industri permen karet? Sudah dipastikan itu akan gagal karena logo Marcedes sudah terlanjur menjadi ikon sebuah perusahaan otomotif di mata masyarakat. Ada dua pilihan dari hasil pengembangan brand ke ranah lainnya, sukses atau gagal sama sekali.Kita lihat beberapa contoh dari perluasan brand:

1. Yogurt dari Cosmopolitan:

Cosmopolitan Logo

Majalah wanita dengan salah satu penjualan terbesar di dunia, Cosmopolitan memperkenalkan yogurt rendah lemak pada tahun 1999. Yang dilakukan setelah itu adalah pembuktian langsung dengan meproduksi produk yougurt rendah lemak. Brand terkenal itu akhirnya gagal total dan dalam 18 bulan setelah launching produk, ini dihentikan. Sebenarnya tidak ada yang salah dari brand cosmopolitan, tetapi masyarakat terlanjur memaknai cosmopolitan sebagai majalah wanita, bukan sebagai yogurt.

 

 

2. Salon Rambut oleh Lynx:

Logo Lynx

Pesaing terbesar dari Axe untuk brand deodorant pria adalah Lynx. Pada tahu 2000 mereka memperkenalkan salon cukur. Meski salon mereka sangat modern, tetapi dalam 14 bulan mereka terpaksa harus menutup semua salon tersebut. Tidak ada yang menerima nama sebuah salon itu adalah nama deodorant pria.

 

 

 

3. Perlengkapan Dapur oleh Colgate:

Logo Colgate

Colgate adalah brand pasta gigi terkenal di Amerika. Tetapi apa yang Anda bayangkan jika logo Colgate menempel di peralatan dapur Anda, tentu Anda sedikitnya akan merasakan pasta gigi pada makanan Anda. Akhirnya produk itu gagal dan juga mempengaruhi penjualan pasta gigi Colgate.

4. Pasta Gigi dari Pond’s:

Logo Ponds

Brand kecantikan, Pond’s, juga bereksperimen untuk meluaskan brand mereka dengan cara mereka sendiri. Mereka meluncurkan pasta gigi dengan logo dan brand mereka. Seperti yang diduga sebelumnya, produk tersebut tidak cocok dengan konsumen karena mereka tidak pas jika Pond’s menjadi brand sebuah pasta gigi.

5. Lemon Drink dari Frito-Lay:

Logo Frito Lay

Frito-Lay adalah cabang dari Pepsi. Telah berkecimpung lama dalam bidang industri minuman ringan. Mereka bereksperimen dengan membuat produk dengan kategori yang sama. Mereka meluncurkan frito-Lay Lemonade. Mungkin kita akan berfikir itu akan sukses di pasaran, tapi nyatanya tidak, karena Frito-Lay sudah ada dalam benak konsumen sebagai minuman yang bersoda.

 

Leave a reply

WhatsApp chat