Ketika saya membeli rokok Dji Sam Soe, jarang sekali memperhatikan bungkus rokok Dji Sam Soe. Entah kenapa tiba-tiba saya tertarik suatu ketika untuk melihat dan membaca apa saja yang ada di bungkus rokok ini. Tentu penikmat rokok akan ingat bungkus Dji Sam Soe yang berwarna hijau pupus. Hanya sedikit yang menggunakan warna ini sebagai bungkus rokok, mungkin Sampoerna Ijo yang saya tahu juga berwarna hijau pupus.
Nah, ketika saya amati logo Dji Sam Soe ini, saya bertanya apa yang menarik ya? Yang terdapat pada logo ini adalah angka 2, 3,dan 4 (dji sam soe), kemudian bintang dan tulisan dji sam soe. Kenapa juga gak diganti-ganti dari tahun Belanda sampai sekarang. Heran juga ya. Padahal saya juga pernah dengar logo perusahaan dunia Coca-Cola aja berganti logo hingga tiga kali. Ternyata Liem yang merupakan pendiri usaha rokok kretek ini tidak sembarang merancang logonya begitu saja, ada makna-makna dibalik logo Dji Sam Soe.
Kita bahas pertama dari angkanya, ada angka 2, 3, dan 4 di dalamnya. Angka ini jika di artikan parsial akan mengandung arti yang berbeda, tapi coba kita gabungkan menjadi satu, angka-angka ini akan berjumlah 9. Angka sembilan dalam mitos China adalah angka yang membawa keberuntungan. Tidak sampai disitu saja, coba kita hitung jumlah bintang yang ada di atas angka 234. Jumlah bintangnya adalah sembilan buah yang melambangkan keberuntungan. Setiap bintang juga mempunyai sudut sembilan buah.
Angka 9 yang menjadi acuan Liem juga di masukkan dalam jumlah angka D-J-I-S-A-M-S-O-E. Begitu juga pada jumlah huruf Sampoerna. Coba hitung huruf S-A-M-P-O-E-R-N-A. Sembilan huruf bukan? Bahkan menurut beberapa orang yang tahu tentang perusahaan ini angka 9 juga diterapkan pada semua yang ada di lingkungan pabriknya, termasuk nopol mobil dan truk pengangkut barang. Liem benar-benar serius merancang filosofi logo perusahaannya. Tidak diragukan lagi bahwa PT. Sampoerna menjadi perusahaan yang diperhitungkan di Indonesia bahkan dunia.
Liem Seeng Tee sudah merintis usaha tembakau ini sejak tahun 1913 di Surabaya yang sampai saat ini diproduksi oleh PT. HM Sampoerna Tbk. Tapi sayang sekali pada tahun 2005 PT. HM Sampoerna menjual perusahaan tembakau ini kepada perusahaan terbesar Amerika Phillip Morris. Semoga saja banyak angka-angka 9 lain yang membawa keberuntungan besar bagi ekonomi Indonesia.
Source:
koelitinta.com
Saya dapat cerita unik tentang roko ini dr seorang teman asal Madura. Katanya, pada tahun 1940-an, perusahaan rokok ini hampir bangkrut. Setelah berbagai upaya tidak membuah hasil, akhirnya pemilik perusahaan rokok ini mendatangi seorang kyai di Madura dan meminta agar usahanya bisa bangkit lagi. Maka sang kyai menyarankan agar ia jangan lupa shalat dan selalu membaca bismilah setiap melakukan suatu pekerjaan. Mgkn dri sini muncul simbol-simbol dan angka-angka yg terdapat pada bungkos rokok Dji SamSoe ini. Angka 234 melambangkan jumlah rakaat shalat, yaitu shubuh (2), maghrib (3), dan isya, zhuhur dan ashar (4). Lalu angka 9 mengacu pada asmaul-husna yang berjumlah 99. Kemudian perusahaan ini juga mengeluarkan merek lain yaitu Wismilak yg merupakan “plesetan” dari Bismillah. Wallahu a’lam.
234
2 kalimat syahadat
3 nur insan, nur muhamad, nur allah
4 syariat, tarikat, hakikat, dan makrifat
2+3 = rukun islam
3+4 = 7 alfatehah (isi alquran)
2+4 = rukun iman
2+3+4 = sempurna
Wismilak bukan plesetan bismilah…. Tapi dari “wish me luck”…. Kira2 artinya “doa kan saya semoga sukses”…..